Project Description

Instalasi “KWH Watcher” untuk Monitoring Konsumsi Energi di PT. Cabinindo Putra

Pendahuluan

Efisiensi energi merupakan salah satu fokus utama bagi PT. Cabinindo Putra plant Tambun dalam menjaga keberlanjutan operasional. Instalasi sistem KWH Watcher bertujuan untuk memantau konsumsi listrik secara real-time, memberikan data yang akurat untuk pengambilan keputusan yang lebih efisien. Sistem ini terdiri dari perangkat keras seperti power meter, PLC, serta software yang memberikan visualisas data dalam bentuk dashboard monitoring.

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi penggunaan energi, mengidentifikasi potensi penghematan, dan meminimalkan pemborosan energi.

1. Persiapan dan Perencanaan

Tahap awal instalasi adalah perencanaan matang untuk memastikan kelancaran proses dan hasil yang optimal. Survey lokasi dilakukan untuk menentukan titik-titik pengukuran, jalur wiring, dan kebutuhan perangkat keras. Diagram wiring disiapkan untuk memandu instalasi.

Langkah-langkah:

a. Survey lokasi

    • Identifikasi panel utama dan sub-panel listrik.
    • Tentukan posisi pemasangan power meter dan PLC.

b. Identifikasi beban listrik

    • Tentukan titik pengukuran berdasarkan area atau perangkat yang ingin dimonitor.
    • Hitung kapasitas arus dan tegangan pada tiap titik.

c. Penyusunan diagram wiring

    • Buat diagram koneksi antar perangkat (power meter, PLC, dan software).
    • Tentukan jenis kabel yang akan digunakan.

2. Instalasi Power Meter

Power meter adalah perangkat utama untuk mencatat data konsumsi listrik. Instalasi yang benar memastikan pengukuran yang akurat. Perangkat ini dihubungkan ke CT (Current Transformer) untuk membaca arus dan ke sumber listrik untuk membaca tegangan.

Langkah-langkah:

a. Pemasangan power meter

    • Tempatkan power meter di panel yang sudah disiapkan.
    • Pastikan lokasi bebas dari kelembapan dan interferensi.

b. Koneksi ke CT dan tegangan

    • Sambungkan CT ke power meter untuk membaca arus.
    • Hubungkan kabel tegangan dari sumber listrik ke power meter.

c. Konfigurasi komunikasi

    • Atur parameter komunikasi seperti protokol Modbus RTU/TCP.
    • Uji koneksi untuk memastikan data dapat dikirim ke PLC.

3. Instalasi PLC

PLC adalah pengontrol utama yang menghubungkan power meter dengan sistem monitoring. Konfigurasi yang tepat pada PLC memastikan data diterjemahkan dengan benar dan diteruskan ke software.

Langkah-langkah:

a. Pemasangan plc

    • Tempatkan PLC di panel dengan ventilasi yang memadai.
    • Hubungkan PLC ke power supply yang stabil.

b. Pengaturan I/O

    • Konfigurasi input untuk membaca data dari power meter.
    • Pastikan semua input/output bekerja sesuai kebutuhan.

c. Integrasi komunikasi

    • Sambungkan PLC ke jaringan lokal atau perangkat monitoring.
    • Atur protokol komunikasi untuk kompatibilitas dengan KWH Watcher.

4. Wiring

Wiring memastikan semua perangkat terhubung secara fisik dan komunikasi data berjalan lancar. Kabel yang digunakan harus sesuai standar untuk mencegah gangguan elektromagnetik dan kerusakan.

Langkah-langkah:

a. Pemasangan kabel

    • Hubungkan power meter ke PLC menggunakan kabel sinyal.
    • Sambungkan PLC ke komputer atau server melalui kabel Ethernet.

b. Penggunaan kabel shielded

    • Gunakan kabel shielded untuk koneksi data untuk menghindari interferensi.

c. Labelisasi dan routing kabel

    • Beri label pada setiap kabel untuk mempermudah identifikasi.
    • Pastikan kabel diatur rapi di dalam tray atau ducting.

5. Instalasi dan Konfigurasi Sistem Monitoring

Software KWH Watcher adalah pusat pemantauan data dari power meter yang diteruskan oleh PLC. Konfigurasi meliputi instalasi software, pengaturan dashboard, dan integrasi data.

Langkah-langkah:

a. Instalasi software

    • Pasang software KWH Watcher pada komputer atau server yang akan digunakan.
    • Pastikan perangkat lunak terhubung ke jaringan lokal.

b. Pengaturan Dashboard

    • Konfigurasi tampilan data real-time seperti grafik konsumsi dan alarm anomali.
    • Buat laporan historis untuk analisis jangka panjang.

c. Integrasi dengan PLC

    • Hubungkan software ke PLC menggunakan protokol Modbus TCP.
    • Uji komunikasi untuk memastikan data muncul di dashboard.

6. Pengujian dan Komisioning

Tahap ini memastikan seluruh sistem bekerja sesuai spesifikasi. Pengujian dilakukan pada perangkat keras, komunikasi data, dan tampilan di software.

Langkah-langkah:

a. Pengujian perangkat

    • Uji power meter dengan membandingkan pembacaan manual.
    • Periksa koneksi kabel dan komunikasi antar perangkat.

b. Simulasi beban

    • Lakukan uji coba sistem dengan beban listrik yang bervariasi.
    • Periksa apakah data ditampilkan dengan benar pada dashboard.

c. Komisioning

    • Berikan pelatihan kepada staf untuk memahami dan mengoperasikan sistem.
    • Dokumentasikan hasil pengujian untuk arsip dan referensi.

7. Dokumentasi dan Serah Terima

Dokumentasi lengkap, termasuk diagram wiring, konfigurasi perangkat, dan manual operasi, disiapkan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pemeliharaan dan troubleshooting di masa depan. Setelah semua pengujian selesai dan sistem berfungsi dengan baik, dilakukan serah terima kepada pihak PT. Cabinindo Putra plant Tambun.

Proses ini memastikan bahwa pengguna memahami cara kerja sistem dan dapat mengoptimalkan manfaatnya.

Penutup

Proyek instalasi KWH Watcher di PT. Cabinindo Putra plant Tambun ini diharapkan memberikan manfaat besar dalam meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional. Dengan sistem monitoring yang handal, perusahaan dapat memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Sistem ini tidak hanya menjadi investasi teknologi tetapi juga langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan energi di masa depan.

Preparation

Process Instalation

Finishing

Instalasi KWH