Apa itu Smoking Room?

Smoking room atau ruang merokok dalam lingkungan industri adalah fasilitas khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pekereja yang merokok tanpa menganggu kenyamanan dan kesehatan pekerja lain. Selain mengurangi paparan asap rokok di area kerja utama, smoking room juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih teratur dan tertata. Artikel ini membahas fungsi, manfaat, dan pertimbangan dalam mendesain smoking room di area industri.

FUNGSI SMOKING ROOM DI LINGKUNGAN INDUSTRI

  • Mengurangi Asap di Area Kerja Utama: Membatasi area untuk merokok membantu menjaga kualitas udara di lingkungan kerja, yang penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas pekerja yang tidak merokok.
  • Mematuhi Regulasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Banyak negara mengatur area merokok khusus untuk melindungi non-perokok dari paparan asap rokok.
  • Menyediakan Fasilitas Nyaman bagi Perokok: Dengan ruangan merokok yang terpisah, pekerja yang merokok tetap memiliki tempat yang aman dan nyaman tanpa mengganggu aktivitas utama perusahaan.

MANFAAT BAGI PERUSAHAAN DAN PEKERJA

  • Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas: Membatasi asap rokok di area khusus membantu menjaga kesehatan pernapasan pekerja lain, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas.
  • Menciptakan Lingkungan yang Lebih Aman dan Teratur: Dengan menyediakan tempat khusus, perusahaan bisa menghindari pekerja merokok di tempat-tempat yang tidak sesuai, misalnya di dekat bahan mudah terbakar atau area produksi.
  • Meningkatkan Kepatuhan terhadap Kebijakan Kesehatan: Perusahaan menunjukkan kepatuhannya pada standar kesehatan dan keselamatan kerja yang diakui.

PERTIMBANGAN DESAIN SMOKING ROOM DI LINGKUNGAN INDUSTRI

Dalam mendesain smoking room di lingkungan industri, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjamin efektivitas dan kenyamanan fasilitas tersebut:

  • Ventilasi yang Efektif: Sistem ventilasi yang memadai sangat penting untuk memastikan sirkulasi udara yang baik dan mengurangi akumulasi asap. Walaupun tanpa exhaust fan, ventilasi yang tepat tetap harus diperhitungkan agar udara dalam ruangan tidak tercemar asap rokok.
  • Bahan Tanpa Api: Mengingat potensi bahaya dari api rokok, ruang merokok harus dibangun dengan bahan yang tahan api untuk mengurangi risiko kebakaran. Penggunaan bahan konstruksi yang sesuai dan penempatan alat pemadam kebakaran juga sangat direkomendasikan.
  • Posisi yang Strategis: Sebaiknya ditempatkan di area yang mudah diakses oleh pekerja tanpa mengganggu alur produksi. Lokasi ideal berada cukup jauh dari area produksi atau gudang penyimpanan material yang mudah terbakar.
  • Pencahayaan dan Kebersihan: Pencahayaan yang cukup dan fasilitas kebersihan seperti tempat sampah khusus untuk puntung rokok sangat diperlukan untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan ruang tersebut. Desain yang nyaman juga akan membuat pekerja lebih tertib dalam menggunakan fasilitas tersebut.

PENERAPAN TEKNOLOGI

  • Sistem Filtrasi Udara: Penerapan teknologi penyaringan udara dapat membantu menyerap asap sehingga kualitas udara tetap terjaga. Ini sangat penting, terutama jika smoking room berada dekat dengan area kerja utama.
  • Penggunaan Sensor untuk Monitoring: Beberapa perusahaan memasang sensor untuk memantau kualitas udara di smoking room guna memastikan standar kualitas yang aman bagi pengguna ruangan.
  • Sistem Pintu Otomatis dan Ventilasi Aktif: Sistem ventilasi yang bisa otomatis menyala saat ada pengguna di dalam ruangan dapat lebih efisien dalam mengelola aliran udara.

STUDI KASUS: SMOKING ROOM DI PT. LAMIPAK INDONESIA

PT. Lamipak Indonesia bekerja sama dengan PT. Sumber Artho Indoraya untuk menciptakan smoking room di lingkungan industri dengan desain simple namun tetap mempertimbangkan aspek kenyamanan dan keamanan. Dengan desain yang cermat, smoking room ini didukung oleh ventilasi alami yang memadai dan tata letak yang strategis.

KESIMPULAN

Smoking room di lingkungan industri berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan pekerja sekaligus memenuhi regulasi. Dalam perancangannya, diperlukan perhatian khusus terhadap ventilasi, bahan konstruksi, serta lokasi strategis agar fasilitas ini dapat berfungsi optimal. Implementasi yang dirancang dengan baik tidak hanya membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, tetapi juga meningkatkan citra positif perusahaan di mata karyawan dan pihak luar.